Surakarta, 23 Oktober 2025 – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) mengadakan kegiatan Paper Presentation dan Cross Culture di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada tanggal 23 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan akademik dan interaksi antar budaya yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa PGMI terhadap beragam isu pendidikan serta mempererat hubungan antar kampus. Acara ini dihadiri oleh WD 1 dan WD 2 UNS, serta Kaprodi dan beberapa dosen UNS. Dari Prodi PGMI mahasiswa didampingi oleh Bapak Andhika Yahya Putra, Ibu Anita Ekantini, dan Ibu Inggit Dyaning Wijayanti. Acara ini dihadiri oleh 41 ahasiiswa PGMI dan 40 Mahasiswa UNS.

Kegiatan Paper Presentation menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil penelitian dan pemikiran mereka terkait dengan topik-topik penting dalam dunia pendidikan, khususnya yang relevan dengan konteks pendidikan di madrasah ibtidaiyah. Tema utama yang diangkat pada acara ini berfokus pada inovasi pendidikan di tingkat dasar, metodologi pengajaran yang efektif, dan tantangan yang dihadapi oleh guru di Indonesia dalam menghadapi era digitalisasi.

Selain itu, sesi Cross Culture juga menjadi bagian yang menarik dari kegiatan ini, yang mengusung tujuan untuk memperkenalkan budaya masing-masing kampus yang terlibat, serta memberikan wawasan baru tentang keberagaman sosial, budaya, dan cara pandang yang ada di masyarakat Indonesia. Mahasiswa PGMI memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai keanekaragaman budaya, serta pentingnya penguatan karakter dan moral dalam dunia pendidikan.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi kelompok dan penyerahan sertifikat kepada peserta. Diharapkan, acara ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa PGMI untuk terus mengembangkan keterampilan akademik dan sosial mereka, serta mempererat hubungan antara universitas dan lembaga pendidikan lainnya di Indonesia.

Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa PGMI dapat terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di sektor pendidikan dasar, serta mengembangkan karakter yang berbasis pada nilai-nilai keberagaman dan toleransi.