PGMI UIN SUKA Kuliah Online: Apa Hambatannya?

Yogyakarta – UIN Sunan Kalijaga program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) laksanakan kuliah online sejak 16 Maret 2020 hingga akhir semester demi cegah penyebaran virus corona (Covid-19). Pelaksanaan kuliah online temui beberapa hambatan bagi mahasiswa maupun dosen.
Berdasarkan surat edaran nomor 53 tahun 2020 UIN Sunan Kalijaga resmi terapkan kuliah online untuk membatasi penularan virus corona (Covid-19) mulai 16 Maret 2020 hingga akhir semester. Namun sebulan pasca kulian diterapkan, muncul beberapa hambatan yang dialami mahasiswa dan dosen.
Salah satu mahasiswa angkatan 2018, Maudila mengaku bahwa kuliah online bukanlah kuliah online melainkan tugas online. “Hambatannya adalah dosen yang selalu memberikan tugas yang sangat berat dan susah untuk mengikuti. Selain itu, deadline yang diberi sering mepet tanpa memikirkan kami mahasiswa mempunyai tugas yang lain. Belum lagi saya masih dikos-kosan bangun tidur harus masak, cari bahan makanan sendiri, apa-apa sendiri,” ungkapnya (20/04/2020).
Mahasiswa angakatan 2017, Yoga menambahan sebenarnya kuliah online sejauh ini masih bisa diikuti dengan tingkat keefektifan 50%. “Secara umum saya masih bisa mengikuti kuliah online, untuk sebatas masalah sinyal saya tidak ada masalah, cuma kalau upload video presentasi mengajar kan besar, jadi butuh waktu lama. Kendala yang sebenarnya itu gimana kita benar-benar bisa memahami pelajaran apalagi godaan di HP itu sosmed, game online, dan lainnya. Itu sih yang menghambat saya untuk produktif," ungkapnya (20/04/2020).
Selain mahasiswa yang mengalami hambatan, dosen juga mengalami hambatan. Salah satu dosen PGMI UIN Sunan Kalijaga, Fitri Yuliawati, M.Pd., Si. mengungkapan bahwa hambatannya terletak pada mahasiswanya karena kuota yang terbatas dan banyak yang pulang kampung dan dikampung susah sinyal.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, beliau memilih memadukan penggunaan Whatsapp Group dan Google Classroom dari yang semula menggunakan Zoom guna mengajak mahasiswa tetap berperan aktif dalam proses pembelajaran.
“UIN Sunan Kalijaga sudah menyediakan aplikasi gratis lewat e-learning untuk nomor Telkomsel dan Indosat, tetapi separuh lebih mahasiswa menolak,” imbuhnya, Senin (20/04/2020) pagi. (Rohmatun Najah, dkk)