School Parenting:
Karena mendampingi anak belajar bukan sekadar kewajiban, tapi juga ladang pahala dan momen penuh cinta. Mari hadir dan dapatkan inspirasi untuk menjadi orang tua yang bahagia, sabar, dan penuh makna. Itulah yang memotivasi narasumber parenting yang merupakan wali murid sekaligus dosen di prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berbagi ilmu dihadapan wali murid kelas 1 sampai dengan kelas 6 SDIT Salsabila Al Muthiin.
Untuk bisa mendampingi anak belajar dengan bahagia, maka sebagai orangtua harus memahami karakteristik anak. Dilihat dari tahapan perkembangan, anak mengalami tahapan perkembangan fisik-motorik, kognitif, Bahasa, sosial-emosional dan perkembangan agama. Setiap tahapan memiliki ciri khas yang sesuai dengan jenjang usianya. Pada sesi penyampaian materi, narasumber memulai dengan memberikan gambaran perkembangan fisik-motorik untuk anak usia 6-13 tahun. Pada tahap ini koordinasi antara otak, otot dan indera berkembang dengan sempurna, sehingga aktivitas motorik kasar maupun halus semakin baik. Untuk kegiatan belajar, maka sesuai dengan yang disampaikan piaget dimana tahapan perkembangan kognitif anak pada fase operasional konkrit, maka sebagai orangtua dapat memfasilitasi belajar anak dengan menggunakan benda benda nyata. Untuk anak yang berada di fase C, menggunakan contoh contoh yang ada di kehidupan sehari hari dan kontekstual, akan membuat anak memahami konsep/materi lebih cepat.
Perkembangan sosial-emosional anak usia MI/SD tidak dapat dipungkiri akan mempengaruhi motivasi belajarnya. Dengan keterbatasan waktu bermain karena padatnya kegiatan di sekolah, anak tetap membutuhkan aktivitas bermain yang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Sesuai dengan yang disampaikan Hurlock, pada usia sekolah dasar, anak sudah tidak lagi merasa nyaman bermain sendiri. Dia mulai membutuhkan teman sepermainan. Peran orangtua, kakak dan adik juga tidak lagi memuaskan keinginan bermainnya. Permainan sudah bergeser dari model fantasi ke permainan konstruktif. Jenis bermain yang menjadi favorit adalah permainan menjelajah ke tempat tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya. Pada fase ini juga mulai dikenal “GENG ANAK”, dimana anggota geng terdiri dari jenis kelamin yang sama, untuk menjadi anggota geng, maka anak akan diundang masuk ke dalam geng tersebut.