Kuliah Praktis: Mahasiswa Uji Peran Sosial Lewat Dialog Interaktif Berbasis Pancasila

Kuliah praktis bertema “Individu dalam Jalinan Sosial Budaya: Membangun Kehidupan Bermasyarakat Berlandaskan Pancasila” telah diselenggarakan pada Kamis, 8 Mei 2025. Kegiatan ini mengusung pendekatan teknis Socrates dan metode diskusi fishbowl yang interaktif. Acara dibuka dengan prolog oleh Asruri Faisal, mahasiswa Pendidikan Dasar PPL UNY 2025, dan sambutan oleh Ibu Inggit Dyaning, dosen PGMI UIN Sunan Kalijaga sekaligus pengampu PPL UNY. Tujuan utama kuliah ini adalah untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya peran individu dalam menjaga harmoni sosial budaya dengan menjadikan Pancasila sebagai landasan utama kehidupan bermasyarakat.

Diskusi dipandu oleh tiga narasumber dari latar belakang yang beragam, yaitu Cahyo Putro Dwi Nugroho selaku Fasilitator Forum Anak Nasional dari Kementerian PPPA RI, Umar Ma’ruf sebagai Ketua DEMA UIN Sunan Kalijaga periode 2025–2026, dan Annisa Dini Kamila, Deputi Pemberdayaan Pemuda dari Pendidikan Kader Pemuda Bela Negara. Melalui metode fishbowl, mahasiswa diberi ruang untuk terlibat aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis seputar tantangan sosial budaya, serta diajak mengeksplorasi solusi nyata untuk menjaga nilai kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat.

Dalam forum ini ditegaskan bahwa setiap individu memiliki peran penting sebagai bagian dari keluarga, warga negara, dan komunitas sosial. Peran tersebut dijalankan dalam berbagai ruang sosial seperti rumah, sekolah, tempat kerja, dan masyarakat luas, dengan dukungan dari struktur sosial yang membentuk pola interaksi yang bermakna. Nilai-nilai Pancasila seperti persatuan, keadilan, dan gotong royong menjadi landasan moral yang harus terus dihidupkan dalam praktik kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan seperti intoleransi, individualisme, serta perubahan budaya akibat digitalisasi.

Melalui kuliah ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami konsep-konsep sosial secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya secara konkret dalam kehidupan bermasyarakat. Menerapkan nilai Pancasila berarti menghargai perbedaan, berkontribusi dalam kegiatan sosial, dan menjunjung tinggi semangat kebersamaan. Para peserta mengaku antusias dan merasa terbantu dengan pendekatan pembelajaran yang diterapkan. Metode fishbowl terbukti mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa serta memperkuat kesadaran mereka terhadap pentingnya membangun tatanan sosial yang adil, toleran, dan inklusif.

Secara keseluruhan, kuliah praktis ini menegaskan bahwa peran individu dalam jalinan sosial budaya sangat krusial dalam menciptakan kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan berkelanjutan. Pancasila bukan hanya nilai dasar negara, tetapi juga panduan hidup bersama yang harus diwujudkan melalui tindakan nyata di tengah kompleksitas kehidupan sosial masa kini.