Pengabdian Berbasis Penguatan AI untuk MI

Bantul, 15 September 2025 – Di tengah arus perubahan zaman yang semakin cepat, teknologi kecerdasan buatan (AI) mulai merambah dunia pendidikan dasar. Dengan semangat "Menyelamatkan Pendidikan dengan Mengenal AI", para dosen dari Program Studi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di MI Abdul Barri, Bantul.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Senin, 15 September 2025 ini diikuti oleh seluruh guru MI Abdul Barri. Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama, di mana para guru dikenalkan pada pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), khususnya dalam menunjang proses pembelajaran di kelas.

AI: Dari Teknologi Asing Menjadi Mitra Akrab Guru

Dalam sesi pelatihan, para dosen memaparkan berbagai aplikasi AI yang mudah diakses oleh guru, seperti ChatGPT, Canva AI, dan tools pendukung pembuatan media pembelajaran interaktif. Antusiasme guru terlihat jelas saat mereka mencoba langsung fitur-fitur AI, mulai dari membuat soal otomatis hingga merancang materi presentasi yang menarik dalam hitungan menit.

“Selama ini kami merasa teknologi seperti AI itu terlalu canggih dan jauh dari jangkauan kami di madrasah. Tapi ternyata, kalau dibimbing dan dicontohkan langsung, kami justru merasa sangat terbantu,” ungkap salah satu guru MI Abdul Barri.

Mengajar Bukan Lagi Sekadar Mengulang Materi

Pengabdian ini tidak hanya berfokus pada teknis penggunaan alat, tetapi juga pada perubahan mindset guru sebagai pembelajar sepanjang hayat. Dosen PGMI menekankan bahwa AI bukan untuk menggantikan guru, tapi untuk menguatkan peran guru sebagai fasilitator dan inspirator pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Dr. Andhika Yahya Putra, salah satu dosen pengabdian menyampaikan:

“Kalau hari ini guru tidak belajar teknologi, maka besok mereka akan digantikan oleh teknologi. Tapi jika hari ini guru belajar dan menguasai teknologi, maka mereka akan menjadi tokoh sentral dalam revolusi pendidikan.”

Madrasah Maju Bersama Teknologi

Kepala MI Abdul Barri juga menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi UIN Sunan Kalijaga. Beliau berharap kerja sama ini bisa berlanjut dalam bentuk pendampingan digital, pengembangan kurikulum berbasis TIK, dan pelatihan lanjutan. Guru melakukan refleksi denganmenyelamatkan Pendidikan, Menyelamatkan Masa DepanKegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi pendidikan bukan hanya milik sekolah elit atau kota besar, tapi juga bisa tumbuh dari madrasah kecil di pelosok, asal ada semangat kolaborasi dan kemauan untuk terus belajar.Guru yang melek AI bukan sekadar mengikuti tren, tapi sedang menyelamatkan masa depan anak didiknya.